Minggu, 16 Mei 2010

LINGKARAN


























L I N G K A R A N

Text Box: Definisi: “ Lingkaran adalah himpunan titik-titik yang berjarak sama terhadap titk tertentu “ Secara umum, titik tertentu itu dinamakan pusat lingkaran, dan jaraknya dinamakan jari-jari.

Persamaan lingkaran

A.Lingkaran dengan pusat di O ( 0, 0 ) dan melalui titik P ( x, y )

Per hatikan gambar berikut !
Dengan memperhatikan definisi lingkaran diatas, maka dalam bentuk himpunan persamaan lingkaran dapat ditulis sebagai

L = { P/ OP = r }.

Karena ruas garis OP menghubungkan dua titik O dan P, maka panjang OP bisa dihitung dengan menggunakan rumus jarak yaitu,:





sehingga persamaan lingkaran semula bisa ditulis sebagai :








Untuk mempermudah dalam pemakaian/ perhitungan, biasanya rumus persamaan lingkaran dengan pusat O ( 0, 0 ) dan melalui titik P ( x, y ) dan berjari-jari r ditulis sebagai :
“x 2 + y 2 = r 2 “

B.Lingkaran dengan pusat di M ( a, b ) melalui titik P ( x, y ).

Perhatikan Gambar Berikut !














Jika
kita menggeser lingkaran dengan pusat O ( 0, 0 ) dan melalui P ( x, y )sejauh a satuan searah sumbu X dilanjutkan b satuan searah sumbu Y, maka pusat lingkaran berpindah dari O ( 0, 0 ) ke titik M ( a, b ) .Dengan cara yang sama kita bisa menuliskan formula persamaan lingkaran yang berpusat di M ( a, b ) melalalui titik P ( x, y ) dan berjari-jari r sebagai beriktut :










Untuk
mempermudah dalam pemakaian/ perhitungan biasanya rumus persamaan lingkaran dengan pusat M ( a, b ) melalui titik P ( x, y ) dan berjari-jari r, ditulis sebagai : ( x – a ) 2 + ( y – b ) 2 = r 2



C.Bentuk umum Persamaan Lingkaran

Bentuk umum persamaan lingkaran yang berpusat di-sembarang titik M, melalui sebuah titik P dan berjari-jari r dapat diturunkan dari persamaan lingkaran yang berpusat di M ( a, b ) melalalui titik P ( x, y ) dan berjari-jari r, sebagai berikut :

( x – a ) 2 + ( y – b ) 2 = r 2

x 2 – 2ax + a 2 + y 2 – 2by + b 2 = r 2

x 2 + y 2 – 2ax – 2b y + a 2 + b 2 - r 2= 0

Jika : -2a = A,, -2b = B, dan a 2 + b 2 - r 2 = C

a = A , b = B, dan r =

maka bentuk “ x 2 + y 2 – 2ax – 2b y + a 2 + b 2 - r 2= 0 “ bisa ditulis sebagai :

D.Persamaan lingkaran yang menyinggunggaris ax + by + c = 0

Perhatikan gambar berikut !

Persamaan lingkaran yang berpusat di M( p, q ) dan menyinggung garis gax + by + c = 0 bisa kita peroleh jika kita bisa menentukan jarak pusat lingkaran ke garis. Jarak pusat lingkaran ke garis g merupakan panjang jari- jari lingkaran itu sendiri ( ingat ! bahwa garis singgung lingkaran selalu tegak lurus jari-jari lingkaran ) . Dengan menggunakan rumus jarak suatu titik ke sembarang garis yang mempunyai persamaan ax + by + c = 0 , kita bisa menentukan panjang jari-jari lingkaran yaitu sebagai berikut :

sehingga persamaan lingkaran yang berpusat di M( p, q ) dan menyinggung garis gax + by + c = 0 mempunyai persamaan

E.Kedudukan garis terhadap lingkaran

Perhatikan gambar berikut !

Ada tiga kemungkinan kedudukan garis lurus terhadap lingkaran yaitu :

1. Garis tidak menyinggung dan tidak memotong lingkaran ( lihat garis g ).

2. Garis menyinggung lingkaran ( lihat garis h ) di satu titik singgung.

3. Garis memotong lingkaran ( lihat garis j ) di-dua titik.

Untuk mengetahui apakah suatu garis lurus tidak menyinggung,dan tidak memotong lingkaran ( garis g ), ataukah garis lurus menyinggung lingkaran ( garis h ), atau garis memotong lingkaran ( garis j ) kita dapat melakukan perhitungan berikut :

Lingkaran dengan persamaan x 2 + y 2 = r 2 dan garis dengan persamaan y = mx + c .JIka kita substitusikan y ke persamaan lingkaran akan kita peroleh :

x 2 + ( mx + c ) 2 = r 2

x 2 + m2x2 + 2mcx + c2 = r2

( 1 + m2) x2 +2mx + c2 – r2 = 0 ….( bentuk persamaan kuwadrat/ persamaan kurva ).

Persamaan kurva ini akan menyinggung,memotong, atupun definit, tergantung dari harga diskriminannya ( D ).

Jika D = 0, maka kurva akan menyinggung sumbu x tepat disatu titik.

Jika D > 0, maka kurva akan memotong sumbu x didua titik.

Dan jika D < 0 maka kurva definit ( tidak menyinggung dan tidak memotong ).

Dengan memperhatikan kecenderungan /sifat kurva terhadap sumbu x, kita dapat menganalogkan kedudukan garis ( sumbu X ) terhadap lingkaran ( kurva ) cukup dengan mengetahui nilai diskriminan dari persamaan kuwadrat yang di peroleh.


F.Kedudukan titik terhadap lingkaran

Perhatikan gambar berikut !

Untuk mengetahui suatu titik berada di dalam , pada, dan diluar lingkaran, kita cukup membandingkan panjang garis yang menghubungkan titik tersebut dengan pusat lingkaran dengan panjang jari-jari lingkarannya.Dengan menggunakan rumus jarak yang menghubungkan dua buah titik , kita dapat menunjukan bahwa titik P berada didalam lingkaran karena < OQ = r, titik Q berada pada lingkaran karena = r, dan titik R berada diluar lingkaran karena > = r

.

Dengan demikian jika sebuah titik A ( a, b ) :

1. Berada didalam lingkaran jika nilai dari a 2 + b 2 < r 2

2. Berada pada lingkaran jika nilai a 2 + b 2 = r 2 dan

3. Berada diluar lingkaran jika nilai a 2 + b 2 > r 2

Nilai dari a 2 + b 2 disebut juga Kuasa “. Jadi kuasa titik A terhadap lingkaran adalah a 2 + b 2

G.Garis Singgung Lingkaran

Perhatikan gambar berikut !

Garis g menyinggung lingkaran yang berpusat di O dan berjari-jari r dititik P ( x1, y1 ) .Garis g tegak lurus OP = r ( mengapa ? ) sehingga haruslah :

m OP . m g = -1 ( mengapa ?).mOP =

. m g = -1 m g = substitusikan ke-persamaan garis g dipoeroleh

y – y 1 = ( x – x 1 ) ( y – y 1 ) y 1 = -x 1 ( x – x 1 )

y 1 y – y 1 2 = -x 1x +x 1 2

x 1x + y 1 y = x 1 2 + y 1 2

x 1x + y 1 y = r 2

sekarang perhatikan gambar berikut !

Garis g menyinggung lingkaran yang bepusat di M ( a, b ) dan berjari-jari r di-titik P ( x 1, y 1 )

Garis g MP sehingga :

m MP . m g = -1

. m g = - 1

m g = substitusikan ke persamaan garis g :

y – y 1 = ( x – x 1 )

( y – y 1 ) ( y 1 – b ) = - ( x 1 – a ) ( x – x 1 )

( y – y 1 ) ( y 1 – b ) + r 2 = - ( x 1 – a ) ( x – x 1 ) + r 2 …( kedua ruas ditambah r 2)

( x 1 – a ) ( x – x 1 ) + ( y – y 1 ) ( y 1 – b ) + ( x1 –a ) 2 + ( y1 – b ) 2 = r 2

( x 1 – a ) ( x – x 1 ) + ( x1 –a ) 2 + ( y – y 1 ) ( y 1 – b ) + ( y1 – b ) 2 = r 2

( x 1 – a ) {( x – x 1 ) + ( x1 –a ) } + ( y 1 – b ) { ( y – y 1 )+ ( y1 – b )} = r 2

( x 1 – a ) ( x – a ) +( y 1 – b ) ( y –b ) = r 2

( x – a ) ( x 1 – a ) +( y –b ) ( y 1 – b ) = r 2

H.Persamaan Umum Garis SinggungLingkaran

Dari Persamaan ( x – a ) ( x 1 – a ) +( y –b ) ( y 1 – b ) = r 2 didapat

x1x – ax – ax1 + a2 + y1y– by – by1 +b2 – r2 = 0

x1x + y1y – ax – ax1 – by – by1 + a2 + b2 – r2 = 0

x1x + y1y – a( x +x1 ) – b( y +y1 )+ (a2 + b2 – r2 )= 0

x1x + y1y +A( x +x1 ) +B( y +y1 )+ C = 0



0 komentar:

Posting Komentar